loading...
Cerpen Persahabatan Sejati Banget Menyentuh Hati di waktu masih jadi anak sekolah khususnya pada SD atau SMP, mari simak saja cerita pendeknya berikut ini. Semoga ada hikmah yang dapat dipetik dari cerpen persahabatan yang telah tertera pada artikel ini. Simak juga, Cerita Rakyat
"Sahabat Buat Selama-Selamanya"
Namaku Anton, Saat ini aku duduk di bangku kelas 2 SMP. Aku memiliki beberapa orang teman namun hanya seorang sahabat terbaik. dia bernama Zahra. Zahra punya sifat yang sangat baik sekali. Dia sering kali membantuku untuk memahami berbagai mata pelajaran. Maka ibuku sering kali mengundangnya ke rumah untuk makan siang bersama setelah pulang sekolah. Rumah dia juga tidak jauh dari rumahku, kami tinggal dalam satu wilayah perumahan yang sama, hanya beda kompleknya saja, sehingga kami pun sering kali berangkat sekolah dengan naik sepeda masing-masing.
Cerpen Persahabatan Mengharukan
Ibu Zahra telah lama meninggal dunia dan sekarang hanya tinggal dia bersama dengan ayahnya yang merupakan seorang pekerja keras. Ayah Zahra, begitulah nama panggilannya, selalu pulang jam 10 malam setiap harinya. Ayah Zahra adalah seorang pengusaha yang sangat sukses pada bidang pertanian. Setiap hari Zahra ditemani oleh seorang asisten rumah tangga. Sebab itulah, Zahra sering kali bermain dan belajar bersama di rumahku hingga sore harinya. Meskipun dia tampak ceria, tapi aku sering kali melihat wajahnya yang tiba-tiba saja sedih ketika melihat ibuku. Mungkin saja, dia jadi teringat dengan ibunya.Suatu hari, sewaktu Zahra sakit demam selama seminggu penuh. Sehingga dia tidak bisa pergi ke sekolah, dia pun tertinggal banyak pelajaran. Karena itu aku mencatat semua bahan pelajaran yang diperlukan Zahra buat dia belajar nanti setelah sembuh. Setiap hari aku selalu menengoknya bersama ibuku, karena kami khawatir jika sakitnya bertambah parah. Aku juga melihat ayah Zahra yang menemaninya dan tidak pergi bekerja untuk menjaganya. Ayahnya terlihat nampak sedih dan menyesal karena sudah sering kali meninggalkan Zahra dan kurang memberikan perhatian pada dirinya. Begitulah cerita yang aku tahu dari ibu setelah beberapa saat mengobrol dengan Ayahnya Zahra.
Keesokan harinya, aku melihat Zahra sudah kembali datang ke sekolah. Ternyata Zahra sudahlah membaik dan sehat. Aku pun turut senang karena dia sudah kembali seperti sebelumnya dan ceria. Zahra pun bercerita kepadaku bahwa ayahnya tidak akan lagi pulang pada malam hari serta akan selalu mengantar dirinya ke sekolah setiap hari, dan juga akan meluangkan untuk waktu bermain bersamanya pada akhir pekan. Aku pun menjadi semakin senang mendengar ceritanya.
Kami bisa kembali belajar bersama, dia selalu memukau di mataku. Meskipun dia belum sembuh sepenuhnya setelah sakit, dia selalu tampil dengan maksimal dalam kerja kelompok. Sepertinya dia memang terlahir untuk menjadi sosok yang terampil. Sosok Zahra yang begitu kuat serta cerdas itu selalu menginspirasiku untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Aku sangatlah senang bisa memiliki sahabat seperti dia, yang bisa membuatku untuk termotivasi dalam belajar, serta juga dalam menghadapi kehidupan. Cerpen Persahabatan Menyentuh Hati
Seminggu menjelang ujian semester, ayah Zahra menelpon ibuku. dia memberitahukan bahwa Zahra sakit lagi dan telah masuk rumah sakit. Aku pun jadi panik juga sedih saat mendengarnya. Ketika pulang sekolah aku dan ibu pergi menjenguknya ke rumah sakit tempat dia di rawat. Dokter memberitahukan bahwa waktu itu dia jatuh dari tangga kemudian kepalanya terbentur. Zahra harus dioperasi ke luar negeri untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik.
Kemudian Ayahnya sedang mengurus semua berkas untuk urusan keberangkatan mereka ke luar negeri. Aku pun jadi semakin sedih, namun aku hanya bisa mendoakan Zahra, semoga saja tidak terjadi apa-apa dengan dia. Keesokan harinya dia serta Ayahnya berangkat ke luar negeri. Dan pada saat itu Zahra belum sadarkan diri juga.
Ujian semester pun tak terasa telah berlalu. Aku ingat sekali biasanya menjelang ujian semester, aku dan dia akan belajar bersama di sekolah bersama dengan temen- teman berkelompok. Tapi pada semester ini ada yang berbeda, karena tidak ada yang belajar berkelompok. Aku pun belajar sendiri di rumah dan berusaha keras untuk membuktikan pada Zahra bahwa aku pun juga bisa mendapatkan nilai ujian yang bagus. Aku kembali berharap ketika dia sudah sembuh nanti, dia turut senang ketika mendengarnya.
Dua minggu setelahnya, tiba hari pembagian rapot. Saat itu aku melihat ayah Zahra datang ke sekolah untuk menemui wali kelasku. Dengan mata terlihat berkaca-kaca, ayahnya membicarakan sesuatu dengan serius pada wali kelasku. Aku pun hanya memandangnya dari kejauhan kemudian kuajak ibu untuk menghampiri ayah Zahra. Saat itu jantungku berdegup dengan kencang, aku bertanya-tanya apakah ada sesuatu yang terjadi dengan Zahra. Dengan tidak sabar, aku bertanya pada ayahnya tentang keadaan sahabatku itu saat ini. Ayahnya mengatakan bahwa dia sudah berada di rumah dan baik-baik saja.
Setelah mendengar kabar tersebut, hati ku langsung tenang. Aku pun jadi ingin segera pulang lalu menemui sahabat terbaikku itu. Karena sudah sebulan lamanya kami tidak bertemu, dan akhirnya aku pergi ke rumahnya bersama ibu dengan naik mobil ayah Zahra. Di sepanjang perjalanan, ayahnya tidak banyak bicara dan sebentar-bentar selalu mengangkat telponnya yang berdering.
Sesampainya di rumah Zahra, aku melihat begitu banyak orang yang duduk di kursi yang ada di halaman rumahnya. Aku pun jadi bingung bukan main. Ada acara apa sebenarnya di rumahnya ini. Aku dan ibu berpandang-pandangan satu sama lain, kami sama merasa heran. Kemudian begitu aku masuk ke dalam rumahnya, terlihat ada seorang gadis berambut pendek yang mengejutkanku dengan tawa cerianya. Sejenak aku tidak mengenali dirinya, karena rambutnya pendek. Kemudian aku jadi sadar, ternyata dia adalah Zahra teman karibku dan hari itu merupakan hari penikahan ayahnya
Zahra dengan seorang perawat yang selama sebulan ini merawat dia pada saat di rawat di sebuah rumah sakit luar negeri. Jantungku pun rasanya sudah mau copot, aku pun sudah berpikir yang lain tentang Zahra temanku. Aku jadi sangat bahag setelah melihat dia sudah sembuh total dan kini dia akan memiliki seorang ibu yang merawatnya dulu dan hingga nanti. Sahabat terbaikku, Zahra, tetaplah bersamaku. Dan selalu menjadi sahabatku selamanya serta janganlah lagi untuk meninggalkanku.
Sekian contoh cerpen persahabatan sejati paling indah yang akan selalu terkenang selamanya, baik saat sekolah dasar (SD) ataupun sekolah menengah pertama (SMP). Artikel ini masih berkaitan dengan artikel berikut, Cerpen Lucu