Puisi Pahlawan Seorang pahlawan merupakan gelar yang memberbagi terhadap warga negara alias seseorang yang berjuang melawan penjajah pada liwayahnya, Yang gugur alias meninggal dunia demi membela bangsa serta negaranya. Pahlawan merupakan generasi bangsa yang amat berperan penting dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia. Atau yang semasa nasibnya telah meperbuat perbuatan kepahlawanan serta menghsilkan prestasi serta karya yang menarik untuk pembangunan serta kemajuan bangsa serta negara tersebut. Alangkah besar perjuangan beliau ketika ia mengangkat Indonesia menuju kemenangan menuju indonesia yang aman serta sejahtera semacam saat ini.
Kita tetap bergelut dengan para penjajah bangsa asing yang semena-mena menjarah di negara kami sendiri. Pahlawan punya peran yang begitu besar terlukis dalam puisi pahlawan nasional republik Indonesia terhadap kelangsungan negara kami saat ini, semua yang ia punya telah tercurah untuk negara tercinta ini, untuk keleluasaan bangsa ini. Serta sebab kalian sekarang kami dapat merasakan indahnya ketenangan tanpa ada tekanan dari siapapun. Pahlawan namamu bakal rutin kami kenang sebab jasamu kami sekarang dapat menikmati kemerdekaan. Nah saya hari ini hanya dapat mengenang kemerdekaan ini dalam bentuk puisi untuk mengenang Jasa-jasa pahlawan. Baca Juga Ucapan Terima Kasih
Puisi Pahlawan Kemerdekaan
Hai Pahlawan kami,
Kau selalu melindungi kami
Kau telah berjuang untuk kami
Dan seluruh warga-warga dan para sahabat kami
Juga negara ini demi kami
Seandainya itu semua
Bukan dari pengorbanan yang rela
Dan semangatnya para pahlawan kita
Maka negara ini akan hancurlah tuk selamanya
Jadi, terimalah hormat kami ini semua
Ibu KartiniKu Cinta Pahlawan Indonesia
Dahulu wanita selalu diinjak-injak
Tetapi sekarang tidak lagi
Karena dahulu Ibu Kartini lah berjuang keras
Untuk menyelamatkan kaum wanita
Pengorbanan
Detik-detik yang penuh dengan ancaman
Ketiga raga di pucuk darah penghabisan
Berbagai senjata yang selalu mengintai
Darah mengucur deras bagai badai
Tak kenal akan senjata, tak kenal akan mati
Hanya kaulah pahlawan sejati ini
Senyum Suci
Bagaimana kalian mengendap dalam gelap malam
di lereng strategis adanya sebuah bukit kecil
menghadang konvoi nica
bagaimana jantung kalian deras berdebar
ketika iring-iringan kendaraan itu semakin mendekat
lalu bagaimana tubuhmu ditembus peluru
dan kau rebahkan ke tanah berlumur darah
terbaring beku
di rumputnya ilalang
dalam lengang yang panjang
kami tak tahu
ketika itulah kami pun belum tumbuh dirahim ibu
bagaimana kalian dalam seragam kumal
baju penuh compang-camping
menyandang karaben dari Jepang
di front-front terdepan
bagaimana kalian terbanting
dari tebing-tebingnya pertempuran
bagaimana kalian menyerbu tank
dengan sebilah bambu runcing
bagaimana kalian bertahan dengan habis-habisan
ketika dikepung musuh yang dari segala penjuru
bagaimana kalian terbaring
di dinding-dinding kamar pemeriksaan nefis
bagaimana kalian mengunci rapatnya rahasia pasukan
dalam mulut yang teguh membisu
walau di listriknya jari-jarimu
dan di cabutinya kuku-kukumu
bagaimana kesetiakawanan yang menulang-sumsum
bagaimana kaum ibu pun sibuk bertugas di dapur umum
bagaimana kalian sudahlah merasa bangga
kalau ke markas bisa naik sepeda
bagaimana semua itu sungguh-sungguh terjadi
dan bukanlah dongeng
dan bukanlah mimpi
kami tak alami
kami belum hadir di bumi ini
bagaimana peristiwa-peristiwa itu berlangsung
pastilah satu memori yang agung
tapi adalah memori dari kalian
dan bukanlah nostalgia kami
Kemerdekan Telah TerciptaPuisi Untuk Pahlawanku
kemerdekaan itu
telah kalian rebut
kemerdekaan itu
telah kalian wariskan
kepada negeri ini
kepada kami anak-cucumu
kemerdekaan itu
telah menjadikan kami
jadi generasi
yang tak kenal lagi
akan rasa rendah hati
seperti yang kalian rasakan
dulu di zaman penjajahan
kemerdekaan itu
ke sekolah naik sepeda
bukanlah lagi segumpal rasa bangga
seperti kalian dulu
di tahun tiga puluh ini
kami anak-cucumu
telah kalian belikan
fasilitas transportasi yang memadai
tetapi
kemerdekaan itu
yang juga bahkan
akan menyadarkan kami
tentang peranan yang harus kami alami sendiri
dengan tangan serta keringat sendiri
sengan bahasa kami sendiri
dalam lagu cinta
tak bersisa lagi
pada tumpah darah
Indonesia
Kemerdekaan itu
kami tahu
tak hanya dalam deru
berbagai kendaraan
tak cuma meluku tanahlah dengan traktor
kemerdekaan itu
bukan hanya langkah-langkah kami
ke gedung-gedung sekolah
kemerdekaan itu
bukanlah hanya langkah-langkah petani
ke petak-petak sawah
kemerdekaan itu
ialah pula pintu terbuka
baginya langkah-langkah pemilih
para pemimpin bijaksana
kemerdekaan
adalah ketika hati nurani
bebaslah tuk melangkah
dengan gagahnya
bebas tuk berkata
tanpa pun
terbata-bata
Senyumnya suci telah kau raih
terima kasih pahlawan suci
semangat juang nan tinggi telah kauraih
Indonesiaku telah gemilang kini
demi negeri
kau korbankanlah waktumu
demi bangsa
rela kau taruhkanlah nyawamu
maut menghadang didepan
kau bilang itulah hiburan
nampak rautlah wajahmu
tak segelintir rasa takut
semangat membara dijiwamu
taklukkan siapapun penghalang negeri
hari-harimu diwarnai
pembunuhan, pembantaian
dihiasi bunga-bunga nan api
mengalir sungai darah disekitarmu
bahkan tak jaranglah mata air darah itu
muncul dari tubuhmu
namun tak dapat
runtuhkan tebingnya semangat juangmu
bambu runcing yang setianya menemanimu
kaki telanjang tak beralas
pakain dengan beribu wangi
basah dibadanlah kering dibadan
kini menghantarkan negeri Indonesia
ke dalam istana kemerdekaan itu
Berikut di atas berbagai kumpulan puisi pahlawan tanpa tanda jasa dari sahabat-sahabat saya, semua puisi di atas bertema puisi perjungan. Sekian terimakasih hingga disini jumpa kami sebab kamu sudah membaca postingan Kumpulan Puisi Persahabatan, Perkawanan ini. Postingan ini berlanjut ke Puisi Rindu